1. RUMUS KIMIA
Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan aturan tertentu. Misalnya, rumus air adalah H2O dan garam dapur (natrium klorida) adalah NaCl. Jumlah tiap atom pada rumus kimia ditulis sebagai angka indeks. Pada rumus kimia air (H2O), angka indeks H adalah 2 dan angka indeks O adalah 1 (angka indeks I tidak perlu ditulis). Adapun pada rumus kimia garam dapur (NaCI), angka indeks kedua atom adalah 1 sehingga tidak perlu ditulis. Rumus kimia suatu zat adalah khas. Kekhasan itu ditentukan oleh daya ikat dan bilangan oksidasi yang dimiliki suatu atom.
- a. Daya Ikat Atom
Daya ikat atom adalah kemampuan suatu atom untuk mengikat atom lain sehingga membentuk suatu molekul. Daya ikat atom juga disebut valensi. Tiap atom mempunyai daya ikat tertentu.
Untuk memahami daya ikat atom, perhatikan senyawa HCI, H2O, NH3, SO2, SO3, dan CH. Ternyata, Cl mengikat 1 atom H, O mengikat 2 atom H, N mengikat 3 atom H, S mengikat 2 atau 3 atom O, dan C mengikat 4 atom H. Karena mempunyai daya ikat paling kecil, atom H dijadikan pembanding dan ditetapkan memiliki valensi 1. Oleh karena itu, valensi atom CI adalah 1, valensi atom O adalah 2, valensi atom N adalah 3, valensi atom S adalah 4 atau 6, dan valensi atom C adalah 4.
b. Tata Nama Senyawa Biner
Senyawa biner adalah kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri atas unsur logam dan bukan logam atau keduanya terdiri atas unsur bukan loga
Jika senyawa biner terdiri atas unsur logam dan bukan logam, aturan penamaan senyawanya sebagai berikut.
Nama unsur logam disebutkan lebih dahulu, kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang diakhiri dengan akhiran –ida.
Contoh :
NaCl = Natrium klorida MgBr2=Magnesium bromida
Na adalah unsur logam Mg adalah unsur logam
Cl adalah unsur non logam Br adalah unsur non logam
Senyawa ionik walaupun tersusun atas ion positif dan negatif, tetapi secara keseluruhan bersifat netral, sehingga muatan totalnya adalah nol. Ini berarti satu Na+ akan bergabung dengan satu Cl– dalam NaCl dan satu Mg2+ bergabung dengan dua Br– dalam MgBr2 demikian seterusnya. Berikut ini contoh pemberian nama dan simbol senyawa sederhana :
SENYAWA |
NAMA SENYAWA |
SENYAWA |
NAMA SENYAWA |
Li2O | Litium oksida | CaO | Kalsium oksida |
NaBr | Natrium bromida | SrO | Stronsium oksida |
KCl | Kalium klorida | BaCl2 | Barium klorida |
Rb2O | Rubidium oksida | Al2O3 | Aluminium oksida |
CsI | Cesium iodida | ZnO | Seng oksida |
MgCl | Magnesium klorida | AgCl | Perak klorida |
- 2. Jika senyawa biner terdiri atas unsur bukan logam dan bukan logam, aturan penamaan senyawanya sebagai berikut.
Nama unsur bukan logam yang kelelektronegatifannya lebih rendah disebutkan lebih dahulu, kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang lain dan diakhiri dengan akhiran –ida. Senyawa yang terbentuk antara unsur bukan logam dan bukan logam merupakan senyawa yang berikatan kovalen. Jumlah atom yang dimiliki oleh senyawa biner disebutkan dengan cara memberi awalan bahasa Latin sebagai berikut :
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
Awalan bahasa Latin mono tidak diletakkan pada nama unsur non logam yang pertama melainkan pada unsur nonlogam kedua. Awalan bahasa latin dari nama logam pertama disebutkan mulai dari yang berjumlah 2, dst. Contoh :
N2O = dinitrogen monoksida
NO = nitrogen monoksida
N2O3 = dinitrogen trioksida
NO2 = nitrogen dioksida
N2O5 = dinitrogen pentaoksida
CCl4 = karbon tetraklorida
CO = karbon monoksida
CO2 = karbon dioksida
Unsur-unsur logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis, maka bilangan oksidasinya ditulis dengan angka romawi
Sebelumnya harus dipahami pengertian dan cara menentukan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi menyatakan jumlah elektron yang terlibat pembentukan ikatan.
Jika melepaskan elektron, suatu atom memiIiki bilangan oksidasi positif. Sebaliknya, jika menangkap elektron, suatu atom memiliki bilangan oksidasi negatif. Pengertian bilangan oksidasi seperti itu berlaku untuk molekul ionik. Jika demikian, bagaimana bilangan oksidasi untuk molekul kovalen?
Molekul kovalen dibedakan atas molekul kovalen polar dan nonpolar. Untuk molekul kovalen polar, atom yang lebih elektronegatif dianggap bermuatan negatif dan molekul yang lain dianggap bermuatan positif. Adapun untuk molekul kovalen nonpolar, bilangan oksidasinya sama dengan nol.
Aturan bilangan oksidasi (biloks) adalah sebagai berikut :
- Bilangan oksidasi unsur bebas (monoatomik, diatomik, atau poliatomik) sama dengan 0 (nol). Misalnya : bilangan oksidasi Na, Mg, Fe, O, Cl2, H2, P4 dan S8 = 0
- Bilangan oksidasi unsur H dalam senyawa = +1, kecuali pada senyawa hidrida = –1 (misalnya : NaH)
- Bilangan oksidasi unsur O dalam senywa = –2, kecuali pada senyawa peroksida = –1 (misalnya : Na2O2, H2O2, BaO2), dan pada senyawa oksifluorida (OF2) = +2
- Bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawa selalu positif dan nilainya sama dengan valensi logam tersebut. ( Misalnya : Biloks logam gol.IA= +1, gol.IIA=+2, gol.IIIA=+3)
- Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA dalam senyawa = –1
- Bilangan oksidasi unsur dalam bentuk ion tunggal sama dengan muatannya. (Misalnya Biloks Na pada Na+= +1, Cl pada Cl–=–1, Mg pada Mg2+=+2)
- Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa sama dengan 0 (nol), Misalnya :
Biloks S pada H2SO4 ditentukan dengan cara :
H2SO4 = 0
( 2 x biloks H) + S + (4 x biloks O) = 0
( 2 X 1) + S + (4 X (-2) ) = 0
2 + S – 8 = 0
S = 8 – 2
S = +6
- Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom sama dengan muatannya.
Misalnya :
Biloks Cr pada Cr2O72-
Cr2O72- = –2
Cr2 + ( 7 x biloks O ) = –2
Cr2 + ( 7 x (-2) ) = –2
Cr2 – 14 = –2
Cr2 = 14 – 2
Cr = 12 / 2
Cr = +6
Contoh 1.
Senyawa CrO diberi nama dengan aturan sebagai berikut :
- Mencari biloks Cr pada CrO, dengan cara :
CrO = 0
Cr + (1 x biloks O) = 0
Cr + ( 1 x (-2)) = 0
Cr + (-2) = 0
Cr – 2 = 0
Cr = 2
Maka biloks Cr pada CrO = 2
- Biloks Cr ditulis dengan angka Romawi setelah nama logam dalam bahasa Indonesia, dilanjutkan nama nonlogam dan diakhiri dengan akhiran –ida. Sehingga nama senyawa CrO adalah Kromium (II) oksida
Contoh 2.
Senyawa FeF3 diberi nama dengan aturan sebagai berikut :
- Mencari biloks Fe pada FeF3, dengan cara :
FeF3 = 0
Fe + (3 x biloks F) = 0
Fe + ( 3 x (-1)) = 0
Fe + (-3) = 0
Fe – 3 = 0
Fe = 3
Maka biloks Fe pada FeF3 = 3
- Biloks Fe ditulis dengan angka Romawi setelah nama logam dalam bahasa Indonesia, dilanjutkan nama nonlogam dan diakhiri dengan akhiran –ida. Sehingga nama senyawa FeF3 adalah Besi (III) florida
TUGAS/DISKUSI
Tentukan nama dari senyawa CoCl2, Co2O3, PbO2
terima kasih ya aku jadi ngerti nih
maksudnya nih bagi yang kurang jelas :
kalau senyawanya ion, maka penamaannya berdasarkan hitungan biloksnya . contoh :
NaCl : biloks dari Na adalah +1 dan biloks Cl -1 sehingga biloks mereka pas 0 sehingga namanya natrium klorida
Na2S : biloks dari Na +1 namun karena ada 2 jadi +2 dan biloks S -2 jadi pas 0 sehingga namanya natrium sulfida
(ingat senyawa ion tidak pernah ada awalan kecuali romawi)
sedangkan untuk senyawa kovalen tentu ada awalannya tapi tak semua. contoh :
P2O5 : difosfor pentaoksida
Terimakasih ya bro, jadi ngerti sekarang
thanks yea. jd lbh mengrti nh skrang
berguna sih tapi masih kurang lengkap 🙂
pa yg bilangan oksidasi biloks nya engga ngerti tolong perjelas lagi ya pa,di tunggu balasannya
MAKASIH BANYAK YA,\
ok
shiiiipppp
cool
mengerti rumusnya tinggal pelajari thank you y
sangat bermanfaat
saran saya, contoh nya diperbanyak lagi,, dan makasih atas informasi nya
terimakasih, sangat membantu
pak , mungkin bisa di tambah contohnya ….
syukron katsir pak,,,bermanfaat ^^
syukron katsir.. ^^
pak, kalo bisa ditambahkan nama unsur non logam dan logam, nama latin, nama indonesia, dan lambangnya lengkap. makasih
thank ea atas bantuan makalah ini tugas saya sudah selesai
aduh tidk ngerti pak
SUSAH BNGET YAHH
very good 🙂 thanks for everything 😀
allhamdulilah saya lebih mengerti sekarang. terimah kasih
makasi bangett 🙂
SUSAH BANGET…..
GUE GK NGERTI KIMIA. BOSEN
SUSAH BANGET ………
GUE NGGK NGERTI
makasihhh :’) terbantu banget buat ujian semester. THANKSSSS :’)
thank’s ya,
dgn situs ini bisa mempermudah saya mengrjakan tugas sekolah .
thank y0u very much
makasih atas informasiny semoga yg membuat mendapat pahala
so thank 🙂
Makasihh.. atas rumus.x di atass..
tuch membuaat akk mudah mengerjakan sesuatu.. soal yg bersangkut’adi ataas…
Makasiiihhh… 🙂
terimakasihhh,,,, sangat membantu saya untuk menambah bahan ajarrrr
WAH NANTI anak-anak saya suruh belajar ke sini saja pak
dengan senang hati Pak Budi,…saya juga masih dalam tahap perkenalan,….